Perilaku Sadistis
Perilaku sadistis adalah tindak tanduk seseorang yang memiliki kecenderungan menyakiti orang lain, baik secara fisik ataupun non fisik.
Tindakan sadis fisik, jika seseorang dalam melakukan tindakannya, disertai kekerasan fisik seperti menampar, memukul, melukai ataupun memaksa melakukan perbuatan fisik yang tidak diinginkan korban.
Sedang tindakan sadis non fisik, dapat dalam bentuk sadistis verbal seperti cacian (goblok, bego, tolol), ungkapan sinis yang melecehkan ataupun dapat dalam bentuk sadistis emosional yang bertujuan menyakiti orang lain seperti membawa pasangan selingkuh kerumah dsb.
Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku sadistis seseorang disebabkan oleh pengalaman kekerasan di masa lalunya (masa kecil). Disatu sisi, ketidak mampuan seseorang (anak) membela dirinya saat dihukum, menimbulkan perasaan sakit hati dan dendam. Disisi lain seseorang (anak) mendapatkan pelajaran bahwa satu satunya cara untuk menghukum orang lain, hanyalah dengan kekerasan. Rasa sakit hati, dendam masa lalu dan model ekspresi inilah yang dikemudian hari berpotensi membuat seseorang memiliki perilaku sadistis.
Pada dasarnya, perilaku sadistis menunjukkan rasa kurang percaya diri dan nyali yang ciut. Itu sebabnya, untuk menutupi kekurangan dirinya, biasanya yang bersangkutan bersikap sangat lembut, ramah dan sopan, terutama saat dirinya dalam posisi inferior (dibawah).
Saat seseorang dalam posisi superior seperti menjadi atasan, ataupun kepala rumah tangga, kebutuhan bawah sadar untuk melakukan katarsis (melepaskan ketegangan akibat dendam) seolah mendapatkan jalannya. Itu pula sebabnya sasaran perilaku sadistis biasanya orang yang secara emosional dan finansial sangat tergantung kepada dirinya seperti istri, anak, bawahan ataupun pembantu rumah tangga.
source information: http://servoclinic.com/2007/05/04/perilaku-sadistis/
0 komentar:
Posting Komentar